“Utamakan keselamatan dan keamanan dalam bekerja”, hal tersebut sudah sering diucapkan dan mungkin sudah menjadi aturan di setiap unit kerja. Namun apa yang perlu kita lakukan, apabila terjadi bahaya kebakaran di tempat kita bekerja ? Menyelamatkan diri sendiri, bagaimana menggunakan alat pemadam kebakaran, dan apakah sudah ada tim yang dilatih ?
Bertempat di area gedung DSSDI UGM, pada hari Kamis 14 April 2015, unit K3 (keamanan dan keselamatan kampus) UGM bekerjasama dengan segenap staff dan pimpinan DSSDI UGM mengadakan acara penjelasan tentang bahaya kebakaran dan praktek bagaimana memadamkan api, jika terjadi bahaya kebakaran.
Segenap karyawan dan staff di DSSDI harus paham apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran, dan tindakan apa yang harus dilakukan jika terjadi bahaya kebakaran di lingkungan DSSDI UGM, apalagi gedung ini mempunyai peran central di UGM yaitu sebagai pusat Data (data center) dan sebagai penyedia dan pengelola Jaringan Internet kampus. Aminudin, SIP. selaku kepala seksi di K3, lebih lanjut menjelaskan bahwa sebaik apapun peralatan yang tersedia (terpasang) untuk mendeteksi dan mencegah bahaya kebakaran, tetapi apabila SDM nya tidak paham ataupun kurang peduli, maka bahaya kebakaran yang seharusnya dapat cepat ditanggulangi malah akan berakibat lain yang mungkin merugikan, sebagai contoh cara memadamkan api dengan cara yang salah, tidak tahu cara menggunakan alat pemadam kebakaran dan lain lain.
Pada kesempatan sosialisasi dan pelatihan ini dibagi menjadi 2 tahap, pertama adalah presentasi tentang bahaya kebakaran dan penceghannya, tahap ke dua yaitu pengenalan terhadap alat APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dan teori penanganan saat terjadi kebakaran. Pada tahap kedua, segenap staff dan pimpinan diajak untuk praktek langsung cara pemadaman api di halaman depan gedung DSSDI UGM, mulai dari praktek pemadaman tradisional, prakter pemadaman menggunakan APAR, hingga praktek pemadaman menggunakan hydran.