Bertempat di area Geduang DSSDI UGM, selama 2 hari non stop, beberapa kelompok mahasiswa tampak serius dan antusias menguji kemampuan mereka dalam kegiatan Hackathon. Dimulai dari presentasi ide sampai implementasi mereka berkompetisi untuk menjadijuaa dalam acara ini.
Arif Nurwidyantoro selaku kasubdit pngembagan sitem informasi DSSDI UGM menjelaskan “Kegiatan ini untuk mengumpulkan partisipasi mahasiswa terhadap perkembangan sistem informasi pada universitas dan guna meningkatkan inkubasi sistem informasi di UGM , maka mulai tahun 2016 ini Tim Integrasi bermaksud mengadakan suatu acara “Hackathon UGM”. Hackhaton UGM ini tentunya bertemakan sistem informasi universitas dan hanya bisa diikuti oleh mahasiswa UGM saja.
Pada kompetisi ini “Creativitae Team” dengan ketua tim Andreas Gandhi Hendra Pratama menjadi juara pertama dan berhak memperoleh hadiah sebesar 5.100.000 Rupiah. Creativitae Team memberi judul karya nya dengan isitilah “Student PRO – Your university life starts here” yaitu suatu aplikasi yang dikembangkan untuk (SIA) Sistem Informasi Akademik yang harapannya lebih bersahabat bagi pengguna khususnya mahasiswa. Adapaun fitur pelengkap yang ditambahkan merupakan integrasi antara lain berupa Smart Course, Online Libary, dan Job Recomendation.
Untuk pososi juara ke dua diraih oleh tim “Patpat” dengan karyanya yang berjudul “Staflook“, Eko Pandu Winata selaku ketua tim menjelaskan bahwa aplikasi yang dibuat berbasis Android tersebut pada intinya adalah untuk menemukan posisi (lokasi) dosen yang ingin ditemui oleh sang mahasiswa. Apakah aplikasi tersebut akan mengganggu privacy sang dosen ? Eko menjelaskan, sang dosen yang sudah menginstal aplikasi ini dapat menonaktifkan fitur lokasinya dan dapat dengan mudah mengaktifkan kembali misalnya pada saat jam kerja atau perkuliahan.
SIMPLE – Sistem Informasi Manajemen Persuratan dan Letter Generator UGM, adalah judul aplikasi yang dikerjakan leh tim Kodkod yang dikerjakan saat ajang hackathon kali ini dan berhasil meraih juara ke tiga. Uniknya dari sistem ini selain untuk pengarsipan surat, adalah mampu men-generate template, identitas, tanggal, dan konten surat secara otomatis dengan mengambil data dari database sehingga akan mempermudah proses administrasi dan persuratan dalam sebuah perkantoran.
Saat penutupan, Arif Nurwidyantoro selaku dosen Fmipa UGM, mengharapkan ajang hackathon ini dapat diadakan kembali pada tahun depan dengan tema tema aplikasi yang lebih menarik, menantang sehingga akan terlihat potensi-potensi yang luar biasa dari mahasiswa UGM dalam pengembangan sistem aplikasi. (masfer 01/06/16)